Pintar Mengenal Problema Sosial Masyarakat

Masyarakat modern yang serba kompleks sebagai produk dari kemajuan teknologi, mekanisasi, industrialisasi dan urbanisasi memunculkan banyak masalah sosial. Untuk menyesuaikan pada masyarakat tersebut sangatlah sukar, sehingga masyarakat menjadi bingung, cemas, terhadap konflik sosial maupun konflik individu, sehingga banyak orang yang mengembangkan tingkah laku menyimpang dari norma umum, berbicara semau sendiri, merugikan banyak orang maupun merugikan diri sendiri.

 Masalah sosial pada zaman modern dikenal sebagai penyakit masyarakat karena merupakan produk yang tidak diharapkan dari masyarakat tersebut.

Istilah lain dari masalah sosial yaitu disintegrasi sosial maupun disorganisasi sosial, dimana terdapat perkembangan yang tidak seimbang dari bermacam-macam bagian kebudayaan sehingga banyak muncul kesenjangan sosial.

Banyak unsur-unsur dalam masyarakat yang lepas tercecer dan sukar diintegrasikan dan diorganisir sehingga terjadi disintegrasi sosialmaupun disorganisasi sosial. Timbullah kelompok-kelompok di tengah masyarakat yang terpecah-pecah, masing-masing menaati norma-norma dan peraturannya sendiri dan bertingkah laku semau sendiri. Maka muncullah banyak masalah sosial, penyimpangan sosial.

Lama kelamaan apabila tingkah laku menyimpang itu jadi meluas dalam masyarakat maka berlangsunglah penyimpangan sosial yang bertumpuk misalnya dalam bentuk kebudayaan korupsi, kriminalitas yang semakin merajalela, deviasi seksual dan lain-lain.

1. Pengertian Masalah Sosial ; ialah situasi sosial yang dianggap sebagian besar warga masyarakat merupakan hal yang mengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya, merugikan orang banyak.
2. Pengertian Disorganisasi Sosial ; kadangkala disebut pula sebagai disintegrasi soal masyarakat yang mengalami disorganisasi sosial ditandai dengan ciri-ciri, perubahan-perubahan yang serba cepat, tidak stabil, tidak ada kesinambungan pengalaman dari satu kelompok ke kelompok lainnya, tidak ada intimitas organic dalam relasi sosial, kurang / tidak adanya persesuaian diantara para anggota masyarakat.

Gejala masyarakat mengalami disorganisasi (disintegrasi): 

• lenyapnya keakraban diantara individu-individu dan digantikan dengan pola individualis yang ekstrim
• adanya nafsu mementingkan diri sendiri
• hubungan yang retak-retak dan terpecah belah sehingga banyak mengalami frustasi
• masyarakat tidak dapat diakrabkan, tidak dapat diatur dengan baik sebagai akibat perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, industri, urbanisasi sehingga menimbulkan banyak pergeseran dan perubahan dalam masyarakat.
• adanya proses formalisme. C.H. Coaley berpendapat bahwa suatu lembaga atau instansi semstinya berfungsi sebagai alat pengontrol, pembatas terhadap tingkah laku individu dalam masyarakt. Namun lembaga / instansi tersebut tidak sesuai lagi, tidak tanggap terhadap kebutuhan para anggota masyarakat, maka kewibawaan lembaga menjadi hilang, dan fungsi kontrolnya lenyap.

Faktor penyebab disorganisasi sosial/ disintegrasi sosial:

• faktor politik, ekonomi, religius, sosial, budaya.
• ke lima faktor tersebut saling mempengaruhi dan saling berkaitan satu sama lain dan mempengaruhi tingkah laku manusia
• terjadi perubahan tingkah laku dan perubahan sosial
• terjadi perkembangan yang tidak imbang dalam kebudayaan, disharmoni / tidak selaras, tidak mampu menyesuaikan diri, konflik-konflik, muncullah penyimpangan tingkah laku / perilaku yang patologis.
• ada ketergantungan organik / individu diantara disorganisasi sosial dengan disorganisasi personal / pribadi atau dengan kata lain : satu lingkungan kultural yang tidak menguntungkan bisa memberikan banyak rangsangan kepada individu-individu tertentu untuk menjadi sosiopatik / sakit secara sosial.

Hal-hal yang menjadu patokan adanya penyimpangan tingkah laku:

• tingkah laku menyimpang mempunyai ciri-ciri khusus, tergantung waktu dan tempat tertentu.
• tingkah laku menyimpang terjadi akibat konflik sosial dan pribadi yang diwujudkan dalam penyimpangan sosial dan penyimpangan pribadi
• tingkah laku menyimpang jelas tidak dikehendaki (ditolak) oleh sebagian besar anggota masyarakat.
• Timbullah reaksi dari masyarakat yang berupa penerimaan sampai penolakan yang hebat.
• semakin menyolok dan jelas penyimpangan tingkah laku maka semakin hebat reaksi dari masyarakat.