Translate

Jumat, 02 Oktober 2015

Etika Konselor



Etika merupakan standar tingkah laku seseorang, atau sekelompok orang yang didasarkan atas nilai-nilai yang disepakati. Etika konseling merupakan seperangkat aturan atau pedoman yang mengatur arah dan gerak dari pekerjaan profesi konselor. Konselor sebagai pelaksana dari pekerjaan konseling terikat dengan etika yang berupa:
·        

  •  Aspek kesukarelaan
  • Aspek Kerahasiaan
  • Aspek Keputusan Oleh Klien Sendiri
  • Aspek Sosial Budaya

Hubungan konselor dan klien adalah hubungan yang menyembuhkan. Sekalipun profesional, kita tidak boleh menghilangkan relasi personal, misalnya berelasi sebagai teman. Kita harus mengetahui batasnya. Jika relasi kita sebatas personal, kita hanya menjadi pendengar curahan hati. Relasi antara konselor dan klien tidak boleh terlalu personal yang menjadikan klien “over dependent”, atau terjadi relasi yang saling memanfaatkan. Jika demikian, mengingat konselor adalah penanggungjawabnya, ia harus menghentikan proses konseling itu. Konselor sebaiknya berhati-hati juga ketika menyikapi hubungan pribadi dengan klien.

 Kedekatan yang berlebihan dengan klien sering menjadikan dia sangat bergantung kepada kita. Oleh sebab itu, kita harus bisa menjaga jarak. Kita harus mengetahui tanda-tanda klien mulai bergantung kepada kita. Jika itu sudah terjadi, kita bisa tidak objektif lagi. Kita akan kesulitan dalam melihat masalah klien dan merefleksikan perasaannya ketika relasi tersebut sudah menjadi terlalu personal. Jadi, relasi yang dibangun di antara konselor dan klien haruslah bersifat terapeutik ( berkaitan dengan terapi ).  


Sumber :
Corey, G. 2009. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. PT. Refika Aditama: Bandung.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya. Barok Alloh