Etika
merupakan standar tingkah laku seseorang, atau sekelompok orang yang didasarkan
atas nilai-nilai yang disepakati. Etika konseling merupakan seperangkat aturan
atau pedoman yang mengatur arah dan gerak dari pekerjaan profesi konselor.
Konselor sebagai pelaksana dari pekerjaan konseling terikat dengan etika yang
berupa:
·
Hubungan
konselor dan klien adalah hubungan yang menyembuhkan. Sekalipun profesional,
kita tidak boleh menghilangkan relasi personal, misalnya berelasi sebagai
teman. Kita harus mengetahui batasnya. Jika relasi kita sebatas personal, kita
hanya menjadi pendengar curahan hati. Relasi antara konselor dan klien tidak boleh
terlalu personal yang menjadikan klien “over dependent”, atau terjadi relasi
yang saling memanfaatkan. Jika demikian, mengingat konselor adalah
penanggungjawabnya, ia harus menghentikan proses konseling itu. Konselor
sebaiknya berhati-hati juga ketika menyikapi hubungan pribadi dengan klien.
Kedekatan yang berlebihan dengan klien sering
menjadikan dia sangat bergantung kepada kita. Oleh sebab itu, kita harus bisa
menjaga jarak. Kita harus mengetahui tanda-tanda klien mulai bergantung kepada
kita. Jika itu sudah terjadi, kita bisa tidak objektif lagi. Kita akan
kesulitan dalam melihat masalah klien dan merefleksikan perasaannya ketika
relasi tersebut sudah menjadi terlalu personal. Jadi, relasi yang dibangun di
antara konselor dan klien haruslah bersifat terapeutik ( berkaitan dengan
terapi ).
Sumber :
Corey, G.
2009. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. PT. Refika Aditama:
Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya. Barok Alloh