Jumat, 11 September 2015

Mau Kerja atau Kuliah? Bimbingan Karir Bisa Jadi Solusi



Persiapan karir sangatlah penting, terlebih untuk anak yang sudah masuk bangku SMK/SMA/MA. Dalam usia – usia ini, anak-anak cenderung kurang tahu potensi diri yang sangat terkait dengan masa depan berkarir mereka. Salah satu layanan bimbingan dan konseling memberikan pelayanan khusus untuk mempersiapkan karir tersebut.

Bimbingan karir pada dasarnya merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir.

Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja. Oleh sebab itu yang penting dalam bimbingan karir adalah pemahaman dan penyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja. Tolbert, (1975:27) memaparkan bahwa bimbingan karir merupakan salah satu bentuk layanan dalam membantu siswa merencanakan karirnya.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa bimbingan karir merupakan suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui berbagai cara dan bentuk layanan agar ia mampu merencanakan karirnya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-faktor yang mendukung kemajuan dirinya. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan diri tersebut misalnya informasi karir yang diperoleh siswa dan status sosial ekonomi orang tua.

Peters dan Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya. Moh. Surya (1988:14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa bimbingan karir merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa depan.

Pacinski dan Hirsh (1971:8) menegaskan bahwa sekolah-sekolah mendapat kesempatan yang berharga melaui proses pendidikan untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. Salah satu bentuk layanan yang diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja adalah bimbingan karir di samping kegiatan kurikuler. Melalui bimbingan karir siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya, pengenalan terhadap berbagai jenis sumber-sumber kehidupan serta penghargaan yang objektif dan sehat terhadap karir.

Melalui kegiatan bimbingan karir, siswa dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan. Artinya siswa mulai dari kelas satu sampai tamat SMK/SMA/MA dilatih, dibimbing untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana merencanakan karir sepanjang hidup (career life span).

Dewa Ketut Sukardi (1984:112) mengemukakan pada dasarnya informasi karir terdiri dari fakta-fakta mengenai pekerjaan, jabatan atau karir dan bertujuan untuk membantu individu memperoleh pandangan, pengertian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia kerja. Lebih lanjut dijelaskan bahwa informasi karir/jabatan meliputi fakta-fakta yang relevan dengan butir-butir berikut:
  1. Potensi pekerjaan termasuk luasnya, komposisinya, faktor-faktor geografis, jenis kelamin, tingkat usia, dan besarnya kelompok-kelompok industri.
  2. Struktur kerja dan besarnya kelompok-kelompok kerja
  3. Ruang lingkup dunia kerja meliputi; pemahaman lapangan kerja, perubahan populasi permintaan dari masyarakat umum yang membaik dan perubahan teknologi.
  4. Perundang-undangan peraturan atau perjanjian kerja.
  5. Sumber-sumber informasi dalam rangka mengadakan studi yang berkaitan dengan pekerjaan.
  6. Klasifikasi pekerjaan dan informasi pekerjaan.
  7. Pentingnya dan kritisnya pekerjaan.
  8. Tugas-tugas nyata dari pekerjaan dan hakekat dari pekerjaan.
  9. Kualifikasi yang memaksa untuk bekerja dalam bermacam-macam pekerjaan.
  10. Pemenuhan kebutuhan untuk bermacam-macam pekerjaan.
  11. Metode dalam memasuki pekerjaan dan meningkatkan prestasi kerja
  12. Pendapat dan bentuk-bentuk imbalan dari bermacam-macam pekerjaan
  13. Kondisi-kondisi kerja dalam berjenis-jenis pekerjaan
  14. Kriteria untuk penilaian terhadap materi informasi pekerjaan
  15. Ciri-ciri khas tempat kerja
Dikutip dari : Dra. Yeni Karneli, M.Pd., Kons : Dosen Jurusan BK FIP UNP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya. Barok Alloh