Awal perkembangan
BK di Amerika-Eropa adalah pada bidang pekerjaan (vocational guidance), hal ini
sejalan dengan adanya revolusi industri. Perkembangan tersebut juga dipicu oleh
pandangan baru dalam bidang manajemen terutama manajemen operasional, antara
lain pandangan akan pemberian kesempatan berkembang dan meningkatkan prestasi
kerja secara optimal kepada setiap karyawan, sehingga diperlukan pembinaan
perorangan/karyawan dalam jabatan atau pekerjaannya. Di Amerika program bantuan
untuk karyawan di lingkungan industri dinamakan EAP (Employee Assistance Programe). Program ini ditujukan baik untuk
membantu karyawan yang memiliki masalah penampilan kerja maupun untuk karyawan
yang mengalami masalah pribadi/keluarga.
Perkembangan
sosial - ekonomi masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada
gilirannya memberikan dampak tertentu bagi kehidupan masyarakat termasuk para
karyawan. Berbagai problem dirasakan oleh karyawan, seperti problem keluarga,
problem ekonomi, kesehatan mental, kepuasan kerja dan sebagainya, yang semuanya
itu akan dibawa oleh karyawan dalam lingkungan kerja, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi produktivitas kerja. Melihat kenyataan tersebut maka perlu layanan
BK di perusahaan atau di kantor.
Inti pelayanan
BK perusahaan adalah membantu setiap karyawan agar memiliki tingkat prestasi
kerja yang optimal yang berarti erat kaitannya dengan peningkatan
produktivitas. Prestasi kerja dan produktivitas akan optimal apabila semua
faktor penentunya kondusif.
Secara umum
tujuan layanan BK dalam perusahaan/kantor adalah membantu seluruh personil yang
ada agar dapat memecahkan masalah – masalahnya, mengambil keputusan yang tepat,
menyesuaikan diri dalam lingkungan kerja, mengembangkan diri secara optimal
dalam kerja, sehingga dicapai tingkat prestasi kerja yang tinggi menuju
kebahagiaan hidupnya. Sasaran personil yang ada. Fungsi pelayanan BK dapat
bersifat pemahaman, pencegahan, pengantasan, pemeliharaan atau pengembangan. Secara
umum penanggung jawab layanan BK adalah manajer perusahaan, meski demikian
perlu tenaga ahli khusus bimbingan, yaitu konselor di perusahaan/kantor.
Program layanan
BK di perusahaan/kantor harus mengarah pada pencapaian tujuan
perusahaan/kantor. Meski demikian kegiatan BK di sekolah dengan Pola Tujuh
Belas dapat digunakan sebagai acuan program BK di perusahaan. Rusdi A.
Syuhada(1988:86) mengemukakan program bantuan yang dilakukan EAP di Amerika
antara lain:
1)
Latihan bagi para pengawas dalam melakukan
pengenalan dan rujukan terhadap para karyawan yang mengalami masalah.
2)
Pendidikan dan orientasi program kepada para
karyawan
3)
Pengembangan kebijaksanaan bagi para pegawai
4)
Konseling jangka pendek atau rujukan untuk berbagai
masalah
5)
Program evaluasi secara periodik, di samping
program yang lain.
Oemar Hamalik (1993:152)
memberikan contoh program bimbingan di perusahaan, yaitu:
1) Program bimbingan
memberikan bantuan kepada manajemen dalam rangka pelayanan terhadap perbedaan
individu.
2) Program BK
turut menunjang pembinaan kesehatan rohani dan membina keadaan moral karyawan.
3) Program bimbingan
personil turut membantu karyawan untuk meningkatkan prestasi kerjanya dan
berusaha agar mereka tidak mengalami kegagalan dalam pekerjaannya.
4) Program bimbingan
turut memanfaatkan hasil tes minat dan bakat sebagai pelengkap terhadap tes
prestasi untuk memahami dan enilai karyawan.
5) Programbimbingan
personil turut membantu kegiatan penelitian dan menyusun teknik penyuluhan yang
diperlukan bagi karyawan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya. Barok Alloh