Kamis, 22 Oktober 2015

Bimbingan Konseling dalam Keluarga/ Perkawinan





Dewasa ini kebutuhan akan pelayanan BK keluarga/perkawinan semakin meningkat. Hal tersebut terjadi karena problem yang berkaitan dengan keluarga dewasa ini semakin kompleks, misalnya masalah pemilihan pasangan hidup, meningkatnya angka perceraian, perubahan peran keluarga dan sebagainya. Banyak masalah yang pada awalnya merupakan problem dalam keluarga tetapi dapat berkembang menjadi problem di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat. Sayekti (1994:72) menyebutkan beberapa problem keluarga, seperti problem seks, problem kesehatan, problem ekonomi, problem pendidikan, problem pekerjaan, problrm hubungan inter antar keluarga, problem agama.


BK dalam keluarga/perkawinan merupakan bentuk layanan BK yang diberikan kepada keluarga atau anggota-anggota keluarga, agar anggota keluarga atau keluarga dapat memecahkan masalah – masalahnya, membuat pilihan –pilihan, mengembangkan diri/keluarga secara optimal sehingga dicapai keluarga yang bahagia dan sejahtera. Layanan tersebut dapat bersifat pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan, dan pengembangan. Layanan BK dalam keluarga dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti konseling individual, konseling kelompok, nasehat, tulisan, ceramah dan sebagainya. Untuk menjadi pembimbing keluarga diperlukan kualifikasi tertentu yang berbeda dengan pembimbing di sekolah.

Roosdi A. Suhada (1988:83) mengutip pendapat Hershenson dan Power (1987) mengenai pendekatan yang digunakan dalam konseling perkawinan dan keluarga, yaitu:
    1.     Conjoin marital counseling, yaitu pemberian konseling kepada pasangan suami istri secara bersama – sama dalam pertemuan teraputik.

    2.    Concurrent marital counseling, memberikan konseling secara terpisah antara suami istri, namun diharapkan agar kedua-duanya memiliki pengertian yang tepat tentang pasangannya.

     3.    Family counseling, melibatkan semua anggota keluarga.

    4.    Group counseling, suatu pendekatan di mana sekelompok pasangan – pasangan suami istri diberikan konseling bersama.

    5.    Enrichment group, yaitu layanan berupa program – program yang dipusatkan pada peningkatan hubungan perkawinan dan keluarga, misalnya dalam teknik – teknik keterampilan berkomunikasi, kerjasama dan pemecahan masalah.

   6.    Sex therapy/counseling, yaitu terapi yang berkaitan dengan masalah – masalah hubungan seksual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya. Barok Alloh