Dewasa ini kebutuhan akan pelayanan BK keluarga/perkawinan
semakin meningkat. Hal tersebut terjadi karena problem yang berkaitan dengan
keluarga dewasa ini semakin kompleks, misalnya masalah pemilihan pasangan
hidup, meningkatnya angka perceraian, perubahan peran keluarga dan sebagainya. Banyak
masalah yang pada awalnya merupakan problem dalam keluarga tetapi dapat
berkembang menjadi problem di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat. Sayekti (1994:72)
menyebutkan beberapa problem keluarga, seperti problem seks, problem kesehatan,
problem ekonomi, problem pendidikan, problem pekerjaan, problrm hubungan inter
antar keluarga, problem agama.
BK dalam keluarga/perkawinan merupakan bentuk layanan BK yang
diberikan kepada keluarga atau anggota-anggota keluarga, agar anggota keluarga
atau keluarga dapat memecahkan masalah – masalahnya, membuat pilihan –pilihan,
mengembangkan diri/keluarga secara optimal sehingga dicapai keluarga yang
bahagia dan sejahtera. Layanan tersebut dapat bersifat pemahaman, pencegahan,
pengentasan, pemeliharaan, dan pengembangan. Layanan BK dalam keluarga dapat
dilakukan melalui berbagai metode, seperti konseling individual, konseling
kelompok, nasehat, tulisan, ceramah dan sebagainya. Untuk menjadi pembimbing
keluarga diperlukan kualifikasi tertentu yang berbeda dengan pembimbing di
sekolah.
Roosdi A. Suhada (1988:83) mengutip pendapat Hershenson dan
Power (1987) mengenai pendekatan yang digunakan dalam konseling perkawinan dan
keluarga, yaitu:
1.
Conjoin marital counseling,
yaitu pemberian konseling kepada pasangan suami istri secara bersama – sama dalam
pertemuan teraputik.
2.
Concurrent marital counseling, memberikan konseling secara terpisah antara suami istri,
namun diharapkan agar kedua-duanya memiliki pengertian yang tepat tentang
pasangannya.
3.
Family counseling,
melibatkan semua anggota keluarga.
4.
Group counseling, suatu
pendekatan di mana sekelompok pasangan – pasangan suami istri diberikan
konseling bersama.
5.
Enrichment group, yaitu
layanan berupa program – program yang dipusatkan pada peningkatan hubungan perkawinan
dan keluarga, misalnya dalam teknik – teknik keterampilan berkomunikasi,
kerjasama dan pemecahan masalah.
6.
Sex therapy/counseling, yaitu
terapi yang berkaitan dengan masalah – masalah hubungan seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya. Barok Alloh